idNSA.id - Badan energi atom Iran mengungkapkan pada hari Minggu bahwa nation-state actor memiliki akses ke jaringan anak perusahaan dan akses gratis ke sistem emailnya, Associated Press melaporkan.

Pemerintah Iran belum mengaitkan serangan itu dengan sesuatu yang spesifik

Kelompok hacker, yang menyebut dirinya Black Reward mengumumkan peretasan Organisasi Energi Atom di Telegram dan membagikan file kontrak, rencana konstruksi, dan detail tentang peralatan di pabrik Bushehr sebagai bukti intrusi.

“Tidak seperti orang Barat, kami tidak main mata dengan mullah kriminal,” tulis kelompok itu.

Iran’s atomic energy agency


Black Reward mengklaim telah melakukan breached terhadap pemerintah Iran dan mengekstrak data sensitif terkait program nuklir mereka. Pada 21 Oktober, mereka memberi pemerintah Iran waktu 24 jam untuk membebaskan tahanan politik yang ditangkap selama protes baru-baru ini atau mereka akan merilis dokumen. Informasi tweet dari akun @vxunderground.

Kelompok tersebut mengumumkan kebocoran 50 gigabyte dokumen sensitif, saat ini masih belum jelas apakah kumpulan besar data juga berisi informasi rahasia.

“Persenjataan nuklir sipil Iran mengatakan para peretas melanggar sistem email yang digunakan oleh perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir satu-satunya negara itu di kota pelabuhan selatan Bushehr. Badan tersebut menyalahkan "negara asing" atas serangan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Iran sebelumnya menuduh  Amerika Serikat dan Israel melakukan serangan siber yang telah merusak infrastruktur negara itu.” lapor AP.

"Upaya ilegal karena putus asa ini bertujuan untuk menarik perhatian publik," kata Organisasi Energi Atom.