Hi, apa yang kalian pikirkan ketika mendengarkan pertanyaan pada judul tersebut?
Semenjak working from home (WFH) berlaku dimasa pandemi COVID-19 ini, kebutuhan aplikasi yang mendukung seperti video conference menjadi salah satu yang paling dicari oleh orang-orang. Tidak hanya untuk digunakan rapat atau online meeting tapi juga digunakan para tutor, mentor atau guru untuk mengajar kelas online mereka.
Diantara paling banyak diperbincangan dalam tema “aplikasi apa yang paling bagus” maka Zoom kiranya adalah yang menurut saya menjadi paling populer. menarik memang, kita telah mengenal lama produk lain seperti skype namun Zoom nampak tersorot lebih banyak kali ini. konon, si pembuat Apps ini mendadak melonjak kenaikan kekayaannya hanya dalam beberapa bulan terakhir ini karena saking massivenya aplikasinya dipakai orang-orang. Tapi kali ini kita tidak akan bahas hal itu lebih jauh.
Saya akan memulai dari beberapa hari terakhir ini issue terkait security, privacy mencuat mengikuti trend online meeting ini. berbagai analisa, riset bermunculan. App A tidak aman, App B lebih baik dll. soal persaingan market? ya mungkin itu berkontribusi. Zoom menjadi sorotan kembali karena dianggap tidak aman. banyak aspek yang tentu perlu dinilai memang, untuk melakukan validasi aman tidaknya.
Nah, salah satu berita yang viral adalah postingan washington Post [1] mengatakan ada ribuan video rekaman zoom terekspos online. berita yang sama kemudian disadur oleh kumparan hari ini (6/4) [2] dengan judul yang mirip bahwa video rekaman zoom bocor.
Apakah yang membocorkan pihak zoom sendiri? apakah ada yang menyadap meeting roomnya kemudian merekam dan mempublikasikan? ada yang melakukan hack ke sistem zoom? zoom jadi tidak aman? dan pertanyaan lain yang mungkin mengikuti.
But because Zoom names every video recording in an identical way, a simple online search can reveal a long stream of videos elsewhere that anyone can download and watch. (Washington Post)
Menurut penjelasan di artikel tersebut, isunya adalah: Pertama, Zoom melakukan naming atau pemberian nama file rekaman itu selalu sama disetiap videonya. Kedua, Video rekaman tersebut diposting pada ruang yang bisa diakses oleh publik.
Saya kemudian tertarik untuk mencoba melakukan sendiri. Awalnya saya membuka room pada aplikasi zoom kemudian merekamnya.
Saya tidak menunjukkan tahapan-tahapan membuat rekamannya karena mudah untuk dilakukan. Gambar 1 adalah folder atau directory rekaman yang saya buat. Nampak SETIAP FOLDER menggunakan nama file yang berbeda-beda. Namun perhatikan isi foldernya masing-masing.
Selanjutnya kita cek dengan folder yang lain.
Apa yang anda notice? Yup betul, penamaan folder berbeda, namun NAMA FILE rekaman videonya sama yakni “zoom_0”.
Saya mencoba memasukkan kata “zoom_0” pada mesin pencari google dan hasilnya ya cukup mencengangkan. lebih detail bisa dilihat pada video, atau mungkin bisa dipraktekkan sendiri. :D
Entah apakah zoom akan melakukan update tentang fitur itu, tapi semoga saja iya. Namun ada pelajaran penting yang mungkin bisa jadi TIPS bagi siapapun yang menggunakan zoom TERUTAMA untuk kasus fitur rekaman ini.
Pertama, meskipun foldernya sudah diberikan nama yang unik setiap kali create rekaman, tetap penting untuk merubah nama file rekamannya itu sendiri. bukan default name.
Kedua, apabila diputuskan perlu untuk meletakkan file tersebut pada ruang public, bisa diakses secara online, PENTING untuk melakukan pengamanan file tersebut seperti password, atau bahkan enkripsi selain menentukan platform tempat uploadnya yang juga harus aman, sehingga tidak mudah diakses oleh orang lain.
Demikian tulisan singkat ini. semoga bermanfaat dan membuat kita lebih berhati-hati.
Silahkan meneruskan membaca tulisan ini. namun saya sudah membuatnya dalam bentuk video yang bisa diakses pada :
Sumber/Penulis Artikel: Fardan