idNSA.id - Bank terbesar kedua di Rusia, VTB Bank,
mengungkapkan sedang menghadapi serangan DDoS (distributed denial of service)
terbesar dalam sejarahnya.
Tentara IT kolektif pro-Ukraina dari Ukraina telah mengaku
bertanggung jawab atas serangan DDoS terhadap bank. Pada bulan November,
kelompok peretas mengumumkan serangan di channel Telegram mereka.
Serangan tersebut menyebabkan masalah bagi pelanggannya yang
tidak dapat mengakses situs web bank dan aplikasi selulernya. Bank menambahkan
bahwa data pelanggan tidak terganggu akibat serangan itu.
“Infrastruktur teknologi bank berada di bawah serangan cyber
yang belum pernah terjadi sebelumnya dari luar negeri,” bunyi pernyataan yang
dikeluarkan oleh bank Rusia tersebut. “Yang terbesar tidak hanya tahun ini,
tetapi sepanjang waktu bank telah beroperasi.”
Serangan cyber terhadap infrastruktur pemerintah dan entitas
swasta Rusia melonjak setelah dimulainya invasi ke Ukraina.
Sebagian besar serangan dilakukan oleh aktivis peretas yang
mendukung Ukraina, sementara kelompok Pro-Rusia seperti kolektif Killnet
menargetkan organisasi dan pemerintah di seluruh dunia yang menawarkan dukungan
kepada Kyiv.
VTB mengonfirmasi bahwa meskipun sebagian besar traffic berbahaya
berasal dari luar negeri, serangan tersebut juga berasal dari alamat IP Rusia.
Lembaga keuangan melaporkan alamat IP Rusia ke penegak hukum untuk diambil
alih.
Bank Rusia lainnya, termasuk Bank Sentral Rusia dan Bank Alfa
terkena serangan cyber dalam beberapa minggu terakhir.